Tahun 2011, Nilai Rapor Bisa Jadi Tiket Lulus Ujian

TEMPO Interaktif, Jombang - Menteri Pendidikan Nasional, Muhammad Nuh mengatakan, Sistem Ujian Akhir Nasional yang baru akan memperhitungkan nilai rapor kelas di bawahnya. " Kalau sebelumnya Ujian Nasional jadi satu-satunya syarat kelulusan, tahun depan tidak. Hasil ujian kelas juga dipakai...

 Kementerian Sudah Minta Sekolah Transparan Soal Dana BOS

TEMPO Interaktif, Jakarta - Kementerian Pendidikan Nasional mengklaim sudah memerintahkan sekolah se-Indonesia untuk transparan dalam laporan penggunaan dana bantuan operasional sekola (BOS). Menurut Direktur Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Suyanto, Kementerian sudah membuat...

 Ribuan Orang Geruduk DPRD DIY Hari ini

TEMPO/Yosep Arkian TEMPO Interaktif, Jakarta - Kecilnya jumlah mahasiswa miskin yang ditampung perguruan tinggi negeri (PTN) setiap tahunnya, membuat Menteri Pendidikan Nasional Muhammad Nuh mengeluarkan kebijakan agar PTN menyiapkan 20 persen kursi untuk anak-anak yang berlatar belakang dari ekonomi...

 Pajak Warteg Bisa Lahirkan Gayus Kecil

JAKARTA, KOMPAS.com - Kebijakan pemungutan pajak atas warteg hanya akan melahirkan Gayus-gayus kecil. Demikian kekhawatiran Tulus Abadi, Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI...

Author

Foto saya
Memberikan Informasi kepada publik tanpa mengenal kasta

Minggu, 12 Desember 2010

Tahun 2011, Nilai Rapor Bisa Jadi Tiket Lulus Ujian

Minggu, 12 Desember 2010 |
TEMPO Interaktif, Jombang -  Menteri Pendidikan Nasional, Muhammad Nuh mengatakan, Sistem Ujian Akhir Nasional yang baru akan memperhitungkan nilai rapor kelas di bawahnya. " Kalau sebelumnya Ujian Nasional jadi satu-satunya syarat kelulusan, tahun depan tidak. Hasil ujian kelas juga dipakai mengukur kelulusan" kata Muhammad Nuh di Jombang, Selasa 7 Desember 2010.

Mendiknas mengingatkan, falsafah ujian nasional ke depan adalah komprehensif plus dan prinsip kontinuitas. Komprehensif menentukan kelulusan siswa. Adapun Departemen Pendidikan akan merangkul seluruh kompetensi dan prestasi siswa yang diajarkan disekolah; afektif, kognitif, dan psikomotorik mulai kelas satu hingga tiga, untuk tingkat SMP dan SMA.
" Adapun kontinyuitas berarti memperhatikan hasil  ujian dari jenjang  di bawahnya, karena jenjang itu saling berkaitan" ujarnya.

Karena itu, menurut Mendiknas, Diknas akan meredesain ulang Ujian Nasional tahun depan. Jika sebelumnya  hanya mata pelajaran yang diujikan di Ujian Nasional yang jadi prasyarat kelulusan, maka dalam sistem yang baru itu  diusulkan seluruh mata pelajaran juga turut jadi pertimbangan.  Draft sistem baru ujian itu  akan diajukan ke DPR, sebelum 13 Desember.
Mendiknas mencontohkan, dalam menentukan kelulusan siswa, rata-rata  sekolah yang statusnya akreditasi A, B, hingga C memberi nilai 7 dan 8 kepada siswanya. Tidak pernah ada sekolah yang memberi nilai 5 dan 6.”Kalau seperti itu, bagaimana cara membedakan siswa baik dan tidak, susah,” terangnya.

Karena itu, dalam penentuan kelulusan, Diknas akan menggabungkan antara prestasi selama siswa studi dengan  mata pelajaran yang diujikan di Ujian Nasional. Prestasi siswa dan hasil UNAS akan digabung, kemudian masing-masing diberi bobot nilai.

Prosentase nilai dari masing-masing dua intrumen itulah yang akan dijadikan tolak ukur kelulusan. Sekolah nanti juga akan dilibatkan dengan cara koordinasi mengenai penilaian siswa.
sumber; http://www.tempointeraktif.com/


Related Posts



0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright © RAMLAN News | Powered by Blogger | Template by Blog Go Blog