Seorang pedagang, Ibu Uwik, menyatakan dengan semangat, akan tutup. "Rejeki bisa dicari lain waktu. Tetapi
demi mempertahankan keistimewaan Yogyakarta, saya besok tidak akan jualan," katanya penuh semangat.
Pedagang pakaian ini pun mengatakan, semua pedagang kaki lima Malioboro, meski bukan semua orang Yogya, kompak karena sadar karena tanah dan tempat yang mereka gunakan untuk berjualan adalah tanah keraton. "Tempat ini siapa yang punya? Dan Sultan tidak pernah mengusik kami cari makan di sini," kata Ibu Uwik.
Hal senada dikatakan Yanto, pemuda yang juga mencari penghidupan di sekitar Malioboro. "Saya ikhlas, bersama warga Yogja lain bersama-sama laku prihatin," katanya.
Seorang petugas keamanan di Toko Mirota Batik pun mengatakan, tokonya hanya buka beberapa jam, karena mulai jam 12 siang tutup. "Kami hanya buka sampai jam 12 siang," kata dia.
Ketua Paguyuban Parkir Malioboro Sigit Karsana Putra, mendukung penuh pergerakan massa besok. Ia mengaku sudah koordinir teman-temannya, mengatur pergerakan massa besok. " Akan ada pembagian tugas. Ada yang berdemo, ada yang jaga parkir" kata Sigit Karsana.
Pantauan Tempo hingga semalam, para pengurus paguyuban pedagang Malioboro sibuk konsolidasi. Salah satunya Paul Zulkarnaen, Juru bicara Paguyuban Tri Dharma yang sibuk berteriak-teriak di sepanjang Malioboro untuk mengingatkan kawan-kawannya.
" Teman-teman, baik asli Yogya atau pendatang, sebaiknya kita besok menghadiri sidang penetapan RUUK di DPRD. Semua besok wajib libur dari pukul 06.00 WIB hingga pukul 21.00 WIB" kata Paul.
Memang, rencananya pada tengah hari nanti, rakyat Yogya hendak menyaksikan sidang paripurna RUU Keistimewaan terbuka, yang diselenggarakan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Istimewa Yogyakarta.
Untuk mendukung penetapan Sultan dan Paku Alam sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur, warga Yogya dan seluruh elemen masyarakat di Yogya, termasuk UMKM, akan ikut serta dalam momentum itu. Mereka akan berkumpul di Alun-Alun Utara, lalu berjalan kaki menuju gedung dewan.
sumber: http://www.tempointeraktif.com/
0 komentar:
Posting Komentar