Tahun 2011, Nilai Rapor Bisa Jadi Tiket Lulus Ujian

TEMPO Interaktif, Jombang - Menteri Pendidikan Nasional, Muhammad Nuh mengatakan, Sistem Ujian Akhir Nasional yang baru akan memperhitungkan nilai rapor kelas di bawahnya. " Kalau sebelumnya Ujian Nasional jadi satu-satunya syarat kelulusan, tahun depan tidak. Hasil ujian kelas juga dipakai...

 Kementerian Sudah Minta Sekolah Transparan Soal Dana BOS

TEMPO Interaktif, Jakarta - Kementerian Pendidikan Nasional mengklaim sudah memerintahkan sekolah se-Indonesia untuk transparan dalam laporan penggunaan dana bantuan operasional sekola (BOS). Menurut Direktur Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Suyanto, Kementerian sudah membuat...

 Ribuan Orang Geruduk DPRD DIY Hari ini

TEMPO/Yosep Arkian TEMPO Interaktif, Jakarta - Kecilnya jumlah mahasiswa miskin yang ditampung perguruan tinggi negeri (PTN) setiap tahunnya, membuat Menteri Pendidikan Nasional Muhammad Nuh mengeluarkan kebijakan agar PTN menyiapkan 20 persen kursi untuk anak-anak yang berlatar belakang dari ekonomi...

 Pajak Warteg Bisa Lahirkan Gayus Kecil

JAKARTA, KOMPAS.com - Kebijakan pemungutan pajak atas warteg hanya akan melahirkan Gayus-gayus kecil. Demikian kekhawatiran Tulus Abadi, Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI...

Author

Foto saya
Memberikan Informasi kepada publik tanpa mengenal kasta

Minggu, 12 Desember 2010

Waspada, Angka Kemiskinan Capai 13,3 Persen!

Minggu, 12 Desember 2010 |
JAKARTA, KOMPAS.com - Tercatatnya angka kemiskinan RI yang mencapai 13,3 persen, perlu diwaspadai. Pasalnya, angka tersebut terlalu mepet dengan level tertinggi dari range yang ditargetkan Pemerintah.


"Kalau kemiskinan kan 13,3 persen. Ini yang perlu diwaspadai, karena dia masih mepet pada range atas. Range angka kemiskinan itu 12,5 persen sampai 13,5 persen," ujar Direktur Bidang Ekonomi Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas Prasetijono Widjojo, akhir pekan lalu.

Prasetijono mengungkapkan, seharusnya angka kemiskinan itu bisa ditekan setidaknya mendekati range bawah yang sebesar 12,5 persen. Untuk menekan itu, maka Pemerintah perlu berupaya keras dengan menelurkan program-program pengentasan kemiskinan.

Saat ini, pemerintah telah berupaya untuk mengarahkan agar pekerja sektor informal bisa masuk ke formal. "Caranya dengan meningkatkan kompetensinya melalui pelatihan, training, dan sebagainya sehingga dia masuk ke sektor formal," terangnya.

Dengan demikian, jika persoalan tenaga kerja bisa diatasi dengan baik, maka dampaknya angka kemiskinan itu akan turun. "Setiap 1 persen pertumbuhan itu bisa menciptakan sekitar 400.000 kesempatan kerja. Ini yang perlu menjadi perhatian," tutupnya. (Irma Yani/Kontan)
sumber: kompas.com


Related Posts



0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright © RAMLAN News | Powered by Blogger | Template by Blog Go Blog